monggo mampir...

Mari mampir di blog yang sederhana ini, tentang masak-memasak dan uplek-uplekan di dapur (pawon=bhs jawa)....

Rabu, 30 Desember 2009

Soto Bandung (Ayam)

Akhirnya kesampaian juga bikin soto....sudah tertunda terus sejak hari Minggu kemarin. Kali ini soto bandung dulu saja, kata Brina, "soto yang ada bulet-bulet putih aku yang suka...". Sejak beberapa bulan yang lalu soto ini menjadi salah satu pilihan di keluarga, anak-anak yang lainpun jadi oke, asal...pelengkapnya adalah krupuk ikan, hehe...
Ini krupuk ikannya ...




Untuk soto ini aku tambahkan daun jeruk sebagai ciri khas soto2 di Jawa Timur.
Bahan :
- 1 kg ayam, rebus sebentar, sisihkan
- 1 kg lobak, kupas, potong bulat, rebus sebentar, sisihkan
Bumbu :
- 6 siung bawang putih
- merica dan garam
- daun salam, daun jeruk, laos, jahe, serai
Pelengkap : bawang daun, bawang goreng, seledri, tomat, sambal cabe, kecap dan krupuk
(biasanya pakai kedelai goreng, tapi kali aku nggak pakai)
Cara membuat :
- Rebus 2 liter air, tumis bumbu halus (bwg putih dan merica), masukkan bumbu tumis ke air mendidih. Masukkan bumbu yang lain 
- Suwir-suwir ayam yang telah direbus, masukkan ke dalam kuah. Masak 5 menit, terakhir masukkan lobaknya. Angkat



Dadar Gulung




Kue ini sudah kubuat sejak
 masih sekolah di bangku SMP. Lalu tiap ada arisan keluarga di rumah aku selalu membuat dadar gulung. Kalau ada bulik dan mbak sepupu yang nanya, ini siapa yang bikin? Terus dijawab ibu (alm), Alfi.... wah bangga banget rasanya...Hahaha....masa kecil dulu... Apalagi dulu di desaku belum ada makanan-makanan lain selain jajan pasar getuk, utri, tape, kemplang, golang-galing (= odading)..... Dadar gulung termasuk "makanan baru"...
Dan pada saat aku sudah mempunyai buah hati yang buanyak....aku juga bikin kue ini, ternyata merekapun menyukainya....(apa ya yang ga disukai anak-anakku?)
Bahan
Untuk dadar :
- 400 gr tepung terigu
- 2 btr telur
- 2 sdm gula
- 100 ml susu segar(dulu sih ga pakai susu, air atau santan saja)
- air secukupnya
- sedikit garam
Isi (unti, enten) :
- 150 gr kelapa parut (agak muda, putih)
- 100 gr gula merah
- 1 sdm gula pasir
- 1/2 sdt garam
- 1/2 sdt vanili (atau daun pandan disobek2)
- 50 ml air
Cara membuat
Isi :
Campur semua bahan, masak di api sedang, kalau mendidih kecilkan api, aduk-aduk, tunggu sampai air habis (awas...jangan gosong)
Dadar :
Kocok telur, gula, garam dengan sendok, lalu sedikit demi sedikit masukkan tepung terigu. Begantian dengan susu segar dan air. Aduk sampai rata benar. Lalu buat dadar tipis di atas wajan anti lengket. (wajan biasa juga bisa, oles sedikit minyak)
Setelah dadar jadi, isikan entennye dan digulung rapi. Kalau untuk di rumah aku bikin yang kecil-kecil saja, jadi anak-anak seneng bisa berkali-kali ngambilnya, hehe....

Sayur Labu + Kacang Tolo

Sayur labu atau waluh adalah sayur yang selalu diminta Brina kalau ditanya mau dimasakin apa. Kalau bikin lodeh bandung dia hanya ambil waluhnya saja, yang lain-lainnya ditinggal. Karena itu aku sering hanya bikin sayur labu saja, tapi supaya tidak monoton dan menambah nilai nutrisi sayur, kutambahkan kacang tolo (kacang gajih, sunda).





Bahan dan bumbu :
- 1 buah labu siam
- 250 gr kacang tolo basah (sudah direndam)
- 400 ml santan sedang
- 4 siung bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 1 sdm ketumbar
- daun salam dan laos
- garam dan gula
- tomat (optional)
Cara membuat :
- Rebus kacang tolo sampai empuk, tiriskan
- Rebus 1,5 lt air sampai mendidih, masukkan bumbu halus (bwg putih, bwg merah,ketumbar)
- Masukkan bumbu lainnya, salam, laos, garam dan gula.
- Lalu masukkan kacang dan labu yang telah dipotong kotak
- Masak sampai matang, tambahkan santannya, tunggu mendidih (jangan pecah), angkat
- Sajikan
Kali ini temen sayur labu adalah ikan piranha (ha?) goreng dan peyek udang. Yang mau pedes tinggal tambahin saja sambal terasi. (temen2-nya sayur labu ga kefoto..:( ).
Bila ingin hanya satu macam saja masakan untuk si kecil, tambahkan daging cincang dibulet-bulet, jadi tidak perlu mengunyah ikan atau peyek juga atau lauk yang lain juga (yang biasanya anak kecil malas), tinggal satu macam sayur sudah cukup..:)

Selasa, 29 Desember 2009

Lodeh (variasi lain)





Lodehnya Madiun beda dengan Bandung sini. Dulu waktu pertama ke Bandung trs pingin sayur lodeh jadi merasa aneh, ih lodeh kok kayak gini? Masa isinya waluh, kacang panjang, daun tangkil, terong, oyong....dll terus yang paling aneh tu, kok nggak pedes?


Kalau di Madiun biasanya pakai tempe, kacang panjang dan cabe (merah hijau atau rawit), bisa juga ditambah terong. Ada juga yang hanya pake terong dan tempe saja... dan yang pasti pedes rasanya.
Tadi pagi aku sarapan pake sayur lodeh, seperti ini :
Bahan  dan bumbu :
- sepotong tempe
- 1 bh terong, potong kotak
- taoge kedelai kira2 50 gr
- cabe hijau, cabe rawit, tomat
- 3 bawang merah
- 2 siung bawang putih
- daun salam, laos, garam, gula
- 200 ml santan sedang
Cara membuat :
- Iris bawang merah. bawang putih, cabe hijau, cabe rawit, daun salam dan laos
- Tumis bumbu, masukkan cabe hijau dan tempe, aduk sebentar
- Masukkan taoge kedelai, aduk sampai agak lunak, lalu masukkan terongnya, garam gula
- Tambahkan santannya, lalu tomat. Jaga jangan sampai pecah dengan mengaduk pelan.

Utri, apa pula itu...?

Aku membuat makanan tradisional terus hari-hari ini. Mungkin karena kangen Madiun dan temen-temen pada liburan kesono, padahal aku tidak bisa.... Sedikit terobatilah, paling tidak untuk cemilannya...
Utri, makanan yang sering kucari di pasar desaku, belinya bareng dengan getuk, yang jualnya juga sama si Mbok bakul getuk, :)


Bahan :
- 1 kg singkong, parut
- 150 gr gula merah
- 150 gr kelapa parut (putih saja)
- sedikit garam
- daun pisang
Cara membuat :
- Singkong parut diperas pelan saja untuk mengurangi airnya(kurangi sedikit), tambah garam
- Di atas daun taruh 1 sdm singkong tadi, lalu isi gula di tengahnya, tipiskan, bungkus
- Kukus 20 menit
- Kelapa parut campur sedikit garam, kukus sebentar




Senin, 28 Desember 2009

Iwel-iwel, adakah yang ingat?

Tiba-tiba aku kangen dengan makanan ini, dulu juga tidak sering menyantapnya karena hanya dibuat pada momen yang berkaitan dengan selamatan menyambut bayi, dari kehamilan sampai kelahirannya. Meskipun begitu, aku sangat menyenanginya....salah satu makanan yang selalu kutunggu-tunggu waktu selamatan selain apem. (apem buatan ibuku uenaa..k banget, dikukus dan dibalut daun pisang lo).
Sebenarnya belum pernah membuat sendiri, tapi dengan feelingku aku buat saja tadi.

Bahan :
- 300 gr tepung ketan 
- 200 gr kelapa parut (yang putih)
- 100 gr gula merah, sisir
- daun pisang
- garam 
- kurleb 50 ml air
Cara membuat :
- Campurkan tepung ketan, kelapa parut, garam dan air, campur rata
- Ambil 1 sendok campuran tepung, isi dgn sedikit gula merah, lalu bungkus daun pisang
- Seperti ini : 


 Tapi bibi dan uwak yang bantuin tidak bisa membungkus sepertiku, jadi kayak gini.... hehe gapapalah...




- Lalu kukus sekitar 30 menit
Ternyata....begitu turun kukusan, langsung diserbu anak-anak... beberapa menit langsung ludes! Memang aku bikin sedikit, baru nyoba sih... tapi hasilnya uokke ternyata!



Mi Goreng, hm....

Masakan simpel yang selalu menjadi favorit anak-anak, ya...mi goreng! Mau maen kemana aja pasti yang satu ini tidak pernah ketinggalan sebagai bekal. Kali ini aku bikin dengan sedikit variasi....
Bahan : 
- 200 gr mi telor (atoom bulan)
- 15 butir bakso
- 2 btr telur, orak-arik
- 4 buah tahu, potong kecil dan goreng
- 2 lbr daun bawang
- kol, tomat secukupnya, bawang goreng

Bumbu : 
- 4 siung bawang putih
- merica
- garam
- saus kacang 2 sdm (atau bumbu pecel)
- kecap

Cara membuatnya persis sama seperti mi goreng biasa, terakhir tambahkan saus kacang dan aduk rata. 
Coba deh, ada sedikit sentuhan kacang atau bumbu pecel, yuuk...




Sabtu, 26 Desember 2009

Lemper Ayam

Beberapa kali bikin lemper ayam baik untuk anak-anakku yang memang doyan banget, ataupun buat pesenan temen, buat buka bersama, dibawa ke reuni temen kuliah,...baru sempet nulis sekarang, masalahnya fotonya baru ketemu, hehe....Aku seneng banget bungkusin lemper ayam karena hasilnya selalu sempurna, ehm... puas deh! Coba lihat ini, bagus kan...?



Untuk membuat lemper ayam ini aku nggak nyontek kemana-mana resepnya, hanya coba-coba dan mengingat-ingat waktu kecil dulu lihat ibu (alm) bikin lemper. Untuk isian aku nyontek resep adikku tersayang Ikah di Madiun sana....(dulu ibu bikinnya diisi abon)
Resepnya begini :

Bahan :
- 1 kg ketan putih
- 850 ml santan kental (plus minus deh, tergantung ke-empukan yang diingini)
- garam , daun pandan
- daun pisang
Isian :
- 400 gr ayam filet, (tambahin juga boleh kalau mau isi lebih banyak), potong kecil-kecil atau cincang
- 4 siung bawang putih
- 1 sdm ketumbar
- 300 ml santan kental
- 4 lbr daun jeruk
- 1 btg sereh
- garam dan gula putih (2 sdm)

Cara membuat :
- Rendam ketan minimal 1 jam lalu dicuci bersih
- Kukus ketan sampai setengah matang
- Didihkan santan bersama daun pandan dan garam
- Dalam keadaan panas, campurkan ketan dengan santan, aduk rata, lalu kukus lagi 30 menit
- Sementara itu buat isinya : Tumis bumbu halus (bawang putih, ketumbar, garam), masukkan ayam, aduk-aduk sampai berubah warna. Tambahkan daun jeruk, sereh dan gula, lalu santan. Masak sampai mengering.
- Setelah ketan matang, angkat dan sisihkan. Dalam keadaan panas, ambil 2 sendok ketan, isi ayam, dan bulatkan. Lalu bungkus daun dengan rapi.

Soal bungkus membungkus ini memang baru aku saja yang bisa di rumah ini....jadi ga ada yang bisa bantu.....hiks. Jadi kalau bikin seratus atau lebih lemper ya kubungkus sendiri....! tapi bener-bener puas...
Ada yang pingin? cobalah bikin....(mudah kan?) ga sempet? call me...hehe....

Donat Kentang (suka-suka)

Di hari libur begini, harus selalu menyediakan banyak makanan di rumah. Nasi dan temen-temennya, cemilan-cemilan dan lain-lain kolak, bubur kacang hijau, es goyobod, es campur,...apa saja....). Betapa tidak, anak-anak saja ada 8 orang, 3 diantaranya sudah ABG, sedang waktunya ngabis-abisin makanan....makan terus....hehe...
Karena masih ada tepung cakra sisa membuat donat 2 minggu yang lalu, maka aku buat saja donat lagi, kali ini ditambah kentang biar empuk, secara telur tersisa tinggal 3 butir....
Dengan bahan-bahan yang ada di dapur (hanya nambah beli kentang 1/2 kilo), jadilah donat kentang yang lumayan...
Bahan-bahan :
- 380 gr tepung terigu cakra
- 500 gr kentang, kukus, haluskan
- 1 sdm fermipan
- 1/2 gelas gula pasir
- 3 kuning telur + 1 putih telur
- 3 sdm minyak goreng (ternyata margarinnya juga habis...:( )
Cara membuat :
- Campur semua bahan kecuali minyak goreng, uleni , tambah minyak gorengnya, uleni terus sampai kalis
- Diamkan adonan sekitar 30-45 menit
- Kempiskan adonan, lalu bentuk donat, diamkan beberapa menit
- Goreng dalam minyak banyak (agak banyak)
Ini donat yang sudah siap digoreng, hihi...bentuknya ampun deh, anak2 tu yang bentukin...



 

Nah yang ini sudah digulai (tabur gula maksudnya), dan adanya gula sisa putri salju, hehe...enak juga kok.
Yang satu lagi tabur parutan keju, dah okelah....

  
 

Walau bukan resep standar donat yang kupakai, bahkan tidak pakai susu dan margarin dengan telur terbatas, ternyata dengan memakai kentang, donatnya tetep empuk...hm.... inilah donat suka-suka...


Pecel Lele

Hari ini Brina (my daughter-5) minta dibuatin soto. Kesukaan dia adalah soto bandung yang pakai lobak itu. Tapi kakak-kakaknya ingin soto kuning (semacam soto lamongan) yang pelengkapnya lebih banyak, kripik kentang taoge, soun dan lain-lain itu. Karena soto lobak sudah sering bikin kemarin-kemarin, jadi sekarang mantaplah mau bikin soto kuning. 
Nah, karena ini dan itu, akhirnya jam 08.30 barulah berangkat ke pasar (aku pingin beli filet ayam yang ada di pasar Kordon, ga ada di warung sayur sekitar rumah). Wah...kesiangan! filetnya udah habis.... duh gmn ya? Aku males pake ayam yang berkulit dan bertulang...hehe... Akhirnya ganti menu aja...pilihan jatuh pada pecel lele. Rasanya sudah beberapa lama ga bikin masakan ini.
Akhirnya beli lele 1,5 kg, slada, timun, kemangi, tomat, cabe dan lain-lain...

Lele digoreng seperti biasa saja setelah dilumuri bumbu-bumbu bawang putih, kunyit dan garam.
Sambelnya pake sambel terasi yang ditambah dengan sedikit kemiri dan air jeruk purut. Kali ini takaran sambelku adalah 2 buah tomat, 4 bawang merah, 2 cabe merah, 5 cabe rawit, terasi (asli Tuban yang dibawain sama Ibu Mertua...), 2 kemiri, dan 2 buah jeruk purut, garam dan gula (merah dan putih) secukupnya. 
Ini hasilnya........(wa...lelenya cuma kelihatan kepalanya...hehe...)



Jumat, 25 Desember 2009

Bacem Tempe

Ini juga salah satu lauk pelengkap nasi pecel. Sebenarnya bapaknya lebih senang bacem tahu, tapi bibi belinya kok tahu kuning...?? ya ga cocoklah dibuat bacem. Ada satu anakku yang penggemar banget bacem tempe ini yaitu Silmi, bisa bolak-balik nambah makannya...:) Bikin bacem tempe juga sangat mudah...

Bahan : satu papan tempe yang agak besar dipotong agak tebal, air kelapa
Bumbu : 4 siung bawang putih, 1 sdm ketumbar, asam jawa, daun salam, kurleb 100 gr gula merah, 1 sdm gula putih, garam
Cara membuat :
- Haluskan bawang putih, ketumbar, garam
- Di dalam panci letakkan tempe, bumbu halus dan bumbu2 lain tambah air kelapa
- Rebus selama minimal 30 menit, sampai air hampir habis
- Lalu goreng tempenya sampai coklat.
Seperti ini hasilnya....




Hehe...selalu ada gosong-gosong dikit gapapa....malah lebih uenak rasanya....(muji diri sendiri boleh ga ya?...)

Ayam Serundeng

Masakan ini biasanya melengkapi nasi pecel, tapi dimakan sebagai lauk teman nasipun oke, tambah sambel lalab saja cukup.Kalau aku sekeluarga suka yang manis.

Caranya mudah saja, aku pakai resep ini :
Bahan : 500 gr ayam filet, 300 gr kelapa parut agak muda disangrai sampai kuning kecoklatan
Bumbu : 5 bawang merah, 4 siung bawang putih, 1 sdm ketumbar, 2 kemiri, 100 gr gula merah, 1 sdm gula putih, 2 mata asam jawa, salam, laos, garam dan air kira-kira 1,5 gelas.
Cara membuatnya :
- Ayam direbus sebentar lalu tiriskan
- Haluskan bawang merah, bawang putih, ketumbar, kemiri dan garam.
- Tumis bumbu halus sampai harum, asam, salam, dan laos.
- Masukkan rebusan ayam, aduk-aduk, lalu tambahkan air
- Masukkan gula merah dan putih. Masak sampai bumbu meresap.
- Terakhir masukkan kelapa sangrai, aduk2 sampai rata dan masak sebentar lalu angkat.
Sudah, jadi deh ayam serundengnya....seperti ini ni...




Mengapa ayam tidak digoreng? Karena aku pakai ayam filet yang dipotong kecil-kecil, jadi tanpa digorengpun oke.... Dan untuk kadar manisnya, bisa saja disesuaikan selera....

Hari Ini Bikin Pecel....horee...

Liburan sekolah sudah dimulai. Hari ini anak-anak berkumpul semua di rumah eh yang ke-3 (Dila) dan ke-4 (Silmi) maen ke temennya deh. Bapak sedang OTW Bandung....wah bapak ini, liburnya telat, tadi malem mau beresin kerjaan kantor ternyata ga kelar, akhirnya baru bisa berangkat pulang jam 8 tadi pagi.

Dua hari yang lalu beli nasi pecel di Metro, enak lumayan....jadi kepingin bikin sendiri, apalagi lagi kumpul di rumah gini, pasti nyamleng bener nanti dimakan rame-rame.
Sayurannya : daun singkong, kacang panjang, bayam, taoge. Semua direbus. Tambah ketimun dan kemangi.
Pelengkapnya : Ayam serundeng, tempe bacem, tahu goreng, kerupuk (ga sempet bikin rempeyek...)

Yang paling penting pasti bumbu pecelnya kan, nah ini resepku :

Bumbu pecel : 250 gr kacang tanah, 3 bh cabe merah, 120 gr gula merah, 1 sdm gula putih, 3 siung bawang putih, 10 lbr daun jeruk, 2 cm kencur, asem 2 mata dan garam. (yg mau pedes, tmbh 3-5 cabe rawit. Kalau aku dipisah karena ada anak2 kecil di rumah yang suka pecel juga).
Cara membuat bumbu pecelnya :
- Sangrai kacang tanah
- Cabe merah dan bawang putih digoreng sebentar
- Terlebih dulu tumbuk kacang sangrai. Lalu haluskan daun jeruk (diulek saja bisa).
- Tumbuk cabe merah, kencur, bawang putih, asem, gula dan garam
- Setelah halus, tambahkan daun jeruk halus dan kacang yang sudah ditumbuk
- Ditumbuk terus sambil dibalik-balik dengan sendok kayu sampai tercampur rata

Ini penampakan bumbu pecel yang telah dicairkan...



Kayaknya lumayan juga ya dari warnanya....tapi percayalah, ini memang enaa...k, belum pedes karena untuk anak-anak. Tinggal tambahin cabe rawit yg digoreng dan dihaluskan saja....
Nah kalau lengkapnya seperti ini:




Kalau yang sudah diramu menjadi nasi pecel ya ini.... Ini untuk Bapak yang baru saja datang dari Jakarta, silakan Mas....



Bener lo, ini pecel Madiun yang terkenal itu....kurang rempeyek aja...ga sempet bikinnya sih...(gantinya krupuk tapi ga difoto ah, krupuk biasa kok..)
Sayuran, bumbunya, pelengkap ayam serundengnya....juga orangnya, Madiun semua  :))

Kamis, 24 Desember 2009

Botok Telur

Botok adalah salah satu lauk yang kusukai sejak kecil, apalagi kalau dimakan bersama sayur asem atau sayur bening bayem atau oyong (=gambas, jw). Tapi anak-anakku ga begitu seneng, yang mereka senangi adalah pais-paisan mirip juga botok tapi versi sunda. Mungkin karena aku sering tidak dapat mendapatkan kelapa agak muda untuk botok ini, makanya anak-anak tidak begitu suka. Karena itulah kali ini aku bikin botoknya pake santan dicampur telur saja supaya empuk....maknyuss gitu....

Bahan :

  • 5 btr telur
  • 5 buah tahu putih sedang
  • 200 ml santan kental
  • daun bawang potong2 pendek
  • tomat merah dan hijau, belimbing sayur (kalau suka) diris.
  • cabe rawit utuh
  • cabe merah, cabe hijau diiris serong
  • daun untuk membungkus
Bumbu :

  • 4 bawang merah
  • 3 siung bawang putih
  • ketumbar
  • garam dan gula
  • salam, laos
Cara membuat :
Campurkan bahan-bahan telur, tahu  putih yang sudah dipotong-potong, bumbu halus, santan kental, bawang daun, tomat dan cabe merah-hijau. Kemudian bungkus dengan daun, semat lidi. Kukus kira-kira 30 menit, sampai matang. Kalo aku dipisahkan, ada yang pedes ada yang tidak, sehingga anak-anak yg kecil bisa menikmati juga.
Seperti ini hasilnya :



Ternyata anak-anak suka banget.....eh sisihkan dulu buat bapak yang mau pulang hari ini...nah udah. Botok udah ludes di sore harinya.....

Pisang Molen

Sudah beberapa hari pisang bangkahulu yang kubeli di Kordon tergantung nganggur aja. Anak-anak mau dibuatin pisang goreng...tapi aku males bener karena seringnya berminyak di tepungnya. Pikir-pikir bikin apa ya? Waktu beli pisang itu aku memang rada kebanyakan, kubeli tiga macam pisang, ambon, muli, dan bangkahulu, total 6,5kg. Pisang ambon sudah dibuat bolu pisang edisi kedua yang kurang bagus hasilnya karena kesalahan ngoven, pisang muli sudah habis karena anak-anak memang suka, tapi bangkahulu? belum... Akhirnya pilihan jatuh pada pisang molen. Sebenarnya ya rada muales gitu harus ulen-ulen adonan kulitnya...tapi kalau inget betapa berminyaknya pisang goreng biasa akhirnya kubuatlah adonan itu...dengan tanganku ini...hiks...aku belum punya molen itu sih...(Mas, beliin dong...)
Campur-campur, tepung terigu 200 gr, 1 btr telur, gula pasir sedikit, garam, vanili, 1 sdm minyak goreng dan sedikit air. Uleni sampai kalis, lalu tipiskan. Potong pisang jadi dua, lalu bungkus dgn kulit tadi, goreng sampai kuning kecoklatan. Gorengan angkatan pertama 5 buah..langsung ludes.... goreng lagi...hei tunggu dulu anak-anak...difoto dulu.... nah ini dia...




Laris manis pisang molennya....Silmi habis 5, mb Fida juga 5, Mas Amri 5 juga....Dila 4....wow....sisihkan buat uwak dong.....(pas ditulis ini tinggal satu lagi dan dilahaplah oleh Mas Amri)...wis tamat bener....:)


Sabtu, 19 Desember 2009

Bolu Pisang

Beberapa hari ini lihat-lihat resep kue bolu pisang jadi pingin nyoba. Yang kuinginkan bolu yang terasa pisangnya tapi lembut dan berisi. Selama ini kalau bikin bolu pisang selalu padat dan agak keras, apalagi kalau sudah dingin, wah...harus cari segelas susu anget untuk menikmatinya (bolunya dicelup ke susu gitu...). Nah, kemarin nemu resep bolu pisang yang lain dari yang lain, dengan metode sponge cake (kocok telur+gula baru bahan lain) dari blognya Mbak Ratih (dapuratih.blogspot.com), makasih ya Mbak Ratih...

Akhirnya tadi pagi kubikinlah kue itu...ini resepnya :
Bahan :
A. 5 kuning telur
200 gr gula pasir (aku : 175 gr)
1 sdt TBM (aku: ovalet)

B. 200 gr terigu + 25 gr maizena (aku: trigu 225 gr)
baking powder 5 gr (aku: 1/2 sdt)
soda kue 5 gr (aku tidak)
garam 1/2 sdt (aku tidak)
4 putih telur, kocok kaku
3 bh pisang ambon mateng sekali dihaluskan (aku: pisang uli, pisang ambonnya hbs dimakan anak2...)

C. 100 cc susu kental manis (aku : susu segar + 1 sdm gula pasir campurkan ke pisang halus)
100 gr keju parut
3 sdm air jeruk (aku tidak)

D. 100 gr butter cairkan (aku : blue band)

Cara membuat :
1. Kocok bahan A sampai mengembang
2. Masukkan bahan B bergantian, tepung, pisang+susu, putih telor kocok sampai habis
3. Masukkan bahan C (keju parut saja)
4. Terakhir masukkan bahan D
5. Lalu oven selama 45 menit, loyang bebas saja...

Seperti ini adonannya :







Setelah menunggu kurleb 45 menit, matenglah bolunya...hm haruum... hasilnya bener kuenya lembut....walau resepnya kuganti-ganti..:), pisangnya sih masih kurang begitu terasa karena bukan pisang ambon yang kupake, tapi lumayanlah.....ada sedikit...kurang, agak seret sedikit...aja (sedikit bgt, kata my daughter sih enggak seret kok :)), nanti lagi akan kucoba tambah 10 gr margarin deh.
Memang bener, dengan sedikit repot memisahkan putih dengan kuning telur saat ngocok, hasilnya jauh lebih bagus daripada dicampur.
Selamat mencoba...:))


Jumat, 18 Desember 2009

Rujak Petis Dadakan




Pagi tadi kubuka kulkas....kutemukan seikat kangkung dan sedikit taoge, rencananya kemaren mau bikin oseng-oseng atau urap, tapi tidak sempat. Dibikin rujak petis aja ah...kebetulan juga masih ada petis yang dibawain Ibu Mertua 2 bulan yang lalu waktu berkunjung ke Bandung. Yuuk bikin rujak petisnya...

Bahan :
kangkung, taoge, timun, tahu, tempe, krupuk
Bumbu halus :
kacang tanah goreng, cabe rawit, gula merah, garam, air asam, petis...ga pake pisang batu karena ga ada, gapapalah...

Uleg bumbu halusnya, setelah jadi sambelnya dengan kekentalan yang cukup, tambahkan sayuran yang telah direbus, irisan timun, tahu dan tempe...siap deh! eh jangan lupa krupuknya.... sedaap... serasa di kampungku Madiun sana....

Selasa, 15 Desember 2009

Eksperimen Singkong



Singkong, bahan makanan yang banyak terdapat di sekitar kita, di tempatku tinggal lumayan banyak juga karena kebetulan aku tinggal ga jauh dari kampung Ranca Oray kecamatan Bojongsoang kabupaten Bandung. Tiap hari ada mamang tukang jualan singkong keliling komplek. Bapaknya anak2 paling sebel dengan bahan makanan ini, padahal dulu getuk dan tiwul (yg jelas2 dr singkong) adalah jajanan favoritku...secara aku memang wong ndeso, hehe... Dan diapun seneng banget dengan gathot (bukan gathotkoco...!)yg notabene jg dari singkong, weleh! Tapi heran banget, kalo lihat aku beli singkong, langsung deh "mencureng" wajahnya, "panganan kok telo!".... Tapi aku tetep ngeyel kok, artinya tetep beli singkong untuk dibuat bermacam-macam panganan, dari utri (katimus =sunda), bolu singkong, singkong keju/merekah, kue kacamata (putri noong = sunda), kolak, comro, misro, dll..

Kali ini aku nemu suatu resep dari temen (sdh hasil gunting, jd ga tahu dr tabloid apa) dari singkong, namanya Kue Mandala. Bentuknya seperti nastar dengan isi pisang di dalamnya. Nah ini resepnya :

Bahan :
  • 500 gr singkong kupas, kukus, haluskan
  • sedikit garam dan vanili
  • 50 ml santan kental
  • 2 buah pisang uli atau raja(tp dapetnya pisang nangka)
  • 2 kuning telur untuk olesan                                           
Cara membuat :
1. Campur singkong halus (getuk ya namanya) dengan garam dan vanili serta santan. Lalu kuicipin, eh rasanya kok hambar....lalu kutambah saja gula 3 sdm, garam, mentega dan sedikit kuning telur, diicip lagi....nah sudah lebih lumayanlah.

2. Ambil satu sendok adonan, isi dengan potongan pisang, bulatkan. Boleh juga diisi meises coklat atau pisang+meises atau isi lain sesuka hati. Atur di loyang, oles kuning telur, lalu oven sampai matang.

Nah jadilah kuenya, rasanya seperti getuk....ya memang getuk, cuma agak lain aja, lebih gurih dan harum....dan kerasa pisangnya sedikit asem, ya nanti2 coba dengan pisang raja ah. Kayaknya kalau ditambah keju lebih ok lagi nih....




Anak-anak seneng juga, si sulung yang biasanya ga suka singkong, ternyata yang ini doyan dia. Dan bapaknyapun mau...aneh ya...

Senin, 14 Desember 2009

Asyiik...bikin bakso lagi....

Sudah lama...banget aku ga buatin bakso untuk suami dan anak-anak. Maklum deh, hari-hari akhir kemarin rada suibuk dengan kegiatan qurban dengan segala pernak-perniknya.... Alhamdulillah sudah selesai dengan lumayan baik...

Nah... hari minggu kemarin suami mengingatkan lagi, kapan bikin bakso nih...? katanya. Ya sudah atuh, ayok bikin hari ini...
Pagi-pagi ke pasar belanja dulu, ya iyalah....beli daging, balung gede, bumbu2 bakso, tepung bwg putih, merica dsb....terus giling daging ke tukang giling bakso....
masih harus mampir beli susu murni (segar) ke Cicadas, persediaan tinggal 1/2 liter di kulkas... ayo cepet pulang, cepet dibikin baksonya....





Buletin adonanannya, lgsg cemplungkan ke air mendidih....angkat kalo sudah mengapung, lgsg celup kecap sedikit dan aem....masuk mulut....hehehe....
Anak2 ga sabar nungguin baksonya mateng....Bapaknyapun ga mau kalah, ayo serbu....hah...aku harus teriak2 supaya sabar....tunggu dulu...belum beres....(ah dasar ibu pelit, hahaha...)

Beres semua bakso mateng, (tinggal 3/4 nya karena sdh diemil terus), sajikan dengan semua pelengkap yg telah disiapkan tadi saat nunggu rebusan mateng, bihun, soun, sawi hijau, taoge, seledri, bawang goreng, kecap saos....(mi-nya lupa ga beli....tp gapapalah). Nah jreng-jreng...siap sekarang.....ayo makan semua....




Sabtu, 12 Desember 2009

Hebohnya Sabtu Ini.....

Ini adalah hari Sabtu. Hari yang seharusnya jadi weekend untuk sebagian besar kita, tapi tidak untuk aku. Anak-anak hari ini semua di rumah, hanya 2 anak saja yang masih sekolah, yang lain libur. Yang repot adalah memenuhi keinginan mereka akan makanan, semuanya berbeda. Seperti hari ini, si sulung ingin sarden, kedua mau yang manis-manis, yang ketiga terserah ibu saja... yang ke-empat susah makannya, apa-apa sulit masuk, yang kelima mau ikan lele dan waluh.... yang paling kecil harus makan yang lembut-lembut karena baru berumur 17 bulan....waahh....aku harus masak apa nih?

Terus satu lagi, ni anak ke-empat mau maen ke rumah temennya....karena maennya suka lama, jadi harus dibekelin dgn bekel yang cukup. Mesti bawa nasi, ceplokin telur saja....ada otak2 dikit, dibawain sekalian....mau bawa mangga juga, ya bolehlah.....

Si kakak yang kedua (Fida) sedang siap-siap untuk study tour ke Jogja...duh heboh.....ini itu hrs disiapin, baju ganti, alat mandi, alat shalat,....pake tas yang mana Bu....aku ga mau pake sepatu, sandal aja.....Mbak jangan lupa bawa payung....oiya bekelnya udah cukup ini saja......ya siplah...

Si kakak bungsu nangis lagi....mau idot...mau idot... buatin susu dulu buat Cemi sayang...nah udah tenang sekarang dia.

Back to masak, jadi masak apa ya? "Bi, ke warung dulu, masak ayam kuning, buat pecel sedikit saja, kelapa agak muda untuk serundeng, beli ubi utk bikin candil, dan jangan lupa tepung beras, kelapa dan gula merah ya Bi....untuk buat bubur sumsum....ya cukup deh, eh...krupuk Bi...." "Ya Bu", dan bibipun berangkat ke warung.
Sebentar kemudian bibi pulang dan mulailah masak.

Si mbak Fida nanya, "Bu, nanti dianter siapa ke sekolahnya?" "Ya, nanti tunggu Bapak pulang ya, sekarang sedang dalam perjalanan pulang dari Jakarta ..."
"Aku bawa kamera apa Bu?" Oiya ya, kamera belum disiapin, pake apa ya? apa harus bawa hapeku beberapa hari untuk anakku ini? Wah...belum berani melepas suatu barang yang rada2 berharga untuk dibawa jauh....anak-anak belum bisa menjaganya,...oya bawa kamera manual ajalah! "Fida bawa kamera manual aja gapapa ya? ntar diisi film dan ganti baterai dulu" "Ya Bu, gapapa, temen2 aku juga pada bawa kamera kaya gitu kok..." Ya syukurlah.....

Sabtu ini jam 11 siang aku harus pergi ke pengajian beberapa jam, selesai itu aku coba cek ke bapaknya anak-anak sudah sampai dimana. Sudah jam 2 siang, masih berkutat di macetnya Jakarta....Waduh! mulai panik nih.
Tunggu punya tunggu....sampai jam 4 sore masih belum berhasil keluar dari kemacetan, gimana nih....jam 5....panik bener. Bersamaan itu aku tiba2 terkena kolik di perut dan kepalaku berdenyut2 sakit sekali, duh...ga berani anter sendiri ke sekolah. Fida sudah gelisah, dan makin gelisah...akhirnya aku minta bantuan keponakan yang rumahnya lumayan jauh dari rumahku, "Sal, tolong ya, maaf bulik ndadak nih....., bla-bla-bla-bla...dst...." "Ya bulik, wah harus ngebut nih..."jawbnya. Alhamdulillah.... Akhirnya Mas Isal dateng dan berangkatlah Fida jam 7 malem dari rumah menuju sekolahnya, berkumpul dulu dan koordinasi dengan rombongan dst.... lega..
10 menit kemudian Bapak dateng dengan terengah2, istirahat sebentar dan nyusul Fida ke sekolah....hp yang mau dibawa Fida ketinggalan, mau disusulin dan juga mau mengantar keberangkatannya ke Jogja.
Lalu berangkatlah bapak...

Aku menunggu di rumah sambil tiduran untuk meredakan rasa sakit kepala yang masih tersisa. Beberapa jam kemudian, Bapak pulang..tapi wajahnya menyiratkan kekecewaan, kutanya kenapa? Ternyata bapak tidak berhasil ketemu dengan Fida, karena begitu kroditnya suasana disana....ya sudahlah....
Aku mau istirahat dulu....

Jumat, 11 Desember 2009

Nastar Seruni

nastar seruni

Kue kering ini termasuk kue yang sangat disukai anak-anakku, membuatnya sangat mudah kecuali pada saat membentuknya menjadi bunga yang cantik dan rapi. Resep yang kupakai juga bukan resep standar, tapi sudah kumodifikasi, karena anak2 tidak suka nastar yang langsung lumer ketika masuk mulut, mereka mau yang lebih renyah (crunchy)
Ini dia resepnya:

Bahan:
200 gram margarin
350 gram terigu
75 gr gula halus
2 kuning telur
3 sdm tepung maizena
2 sdm susu bubuk
selai nanas secukupnya
2 kuning telur utk olesan


Cara membuat :
1. Kocok margarin dan gula halus sampai rata, masukkan kuning telur, kocok lagi sampai
2. Masukkan tepung terigu, maizena dan susu bubuk , aduk rata dengan spatula, lalu pake tangan.
3.Tipiskan adonan kira2 5 mm, cetak dengan cetakan bunga, isi selai nanas di tengahnya, lalu lipat shg membentuk bunga. Oles dengan kuning telur (selainya jangan)
4. Panggang dalam oven yang telah dipanaskan sampai matang
Kalau merasa kue terlalu keras, memang itulah yang disukai anak2ku. Kalau untuk pesanan kue yang dijual ada resep lain, lebih lembut, ada juga yang dicampur kacang mede atau keju, namanya Nastar Mede atau Nastar Keju. Lain waktu kutulis deh.

Kamis, 22 Oktober 2009

Rempeyek Udang

Untuk temen-temen yang pingin coba membuat sendiri, Dian Pranawati, Dik Dyah....ini lo kutuliskan tentang peyek udang yang udah ku-aplod ke facebook dulu itu.
Secara umum, membuat rempeyek itu susah-susah gampang. Gampang membuat adonannya tapi rada susah ngebentuknya, maksudnya menggoreng di wajannya, juga butuh waktu yang lumayan lama... jadinya kebanyakan pada lebih senang beli jadi aja, tinggal kriukk....tapi sayangnya, seperti kebanyakan makanan jadi, selalu ada penyedap rasa alias MSG nya. Karena itu, walau butuh waktu lama untuk membuat rempeyek, tetap saja aku membuatnya sendiri. Pingin coba bikin sendiri ? ni resepnya......
Bahan :
  • 250 gr tepung beras
  • 2 sdm tepung tapioka
  • 250 gr udang kecil
  • 1 btr telur
  • santan kurang lebih 1 gelas
Bumbu halus :
  • 3 siung bawang putih
  • 1 sdt ketumbar
  • 3 kemiri
  • garam
  • sedikit kencur kalau suka
Cara membuat :

- Campurkan kedua tepung dengan bumbu halus, telur dan santan, lalu masukkan udangnya
- Siapkan penggorengan dengan minyak yang banyak, kalau sudah panas sedang mulailah menggoreng rempeyek.
- Setelah matang, angkat, tiriskan.


Catatan :
  • Jaga api supaya tdk terlalu panas
  • Udang harus kecil
  • Jangan sekali-kali mencampurkan tepung terigu dalam adonan rempeyek, akan membuat peyek tidak renyah
  • Goreng di pinggir2 wajan ya... :)

Selasa, 13 Oktober 2009

Jajanan Masa Sekarang

"Bu.....Danish beli ciki lagi...!" lapor Brina. "Dan... jangan beli itu terus ya..., tu batuk terus ...."
Aku kuatir terus kalau anakku jajan sendiri ke warung, di sana adanya makanan ciki-cikian dengan berbagai rasa, keju, coklat, BBQ, ayam bakar, sapi panggang,... Lalu semacam wafer-waferan yang beraneka rasa pula. Ketika aku lihat komposisinya, wa...makin ciut hati ini, ini salah satunya, tepung tapioka, gula, penguat rasa, perasa barbeque,.....dst,... siapa yang tidak miris membaca komposisi makanan seperti itu?

Sekarang mari berpindah ke kue-kue kering yang dibuat pabrik; berbagai biskuit, wafer-wafer, kue-kue pabrik, ...lihat komposisinya, tidak ada yang bebas pengawet...! perasa buatan, pemanis buatan, pengawet, pewarna,... Ah itu kan masih dalam batas toleransi. Benarkah? Coba kita hitung berapa banyak jenis dan jumlah kue itu dikonsumsi anak kesayangan? Ngemil pagi 3 - 5 keping kue, jam 10an 3 keping lagi, siang-siang 4 keping lagi, malamnya ngemil lagi 6 keping kue. Sudah berapa saja tuh? bayangkan kalau semua cemilannya adalah kue2 pabrik itu, plus semacam ciki-cikian yang notabene isinya tepung plus bahan additif yang tidak aman, wah...

Karena itulah aku benar-benar memaksakan diri untuk mencegah anak-anakku dari makanan2 tersebut dengan membuatkan sendiri cemilan bagi mereka. Membuat makanan yang mereka sukai, pisang keju, martabak manis, martabak telur, kue kering, mi goreng, spagetti, donat, pizza,... apa saja yang mereka inginkan beli di warung, supermarket, ... aku berusaha membuatkan sendiri. Anak-anak sangat menyukai, bahkan ikut rame-rame membuat juga...

Kamis, 08 Oktober 2009

Jajanan Masa Kecilku

Pada masa kecilku, banyak sekali jajanan yang bisa dengan bebas dinikmati. Bahkan tanpa harus dipandu dan diawasi orangtua, aku bebas membeli cemilan2 tersebut.
Semua makanan tersebut dibuat dengan bahan asli; pisang, singkong, beras, tepung beras, tepung ketan, tepung kanji(tapioka), jagung, cincau, kelapa, santan, telur, gula pasir, gula merah(jawa atau aren)...dll. Dengan bahan asli, pembuatan secara tradisional, dengan cara yang sederhana, jadilah makanan ringan yang enak, segar, sedap dan disukai anak-anak. Apa saja itu?
Misalnya, tepung beras+santan+pisang+gula+garam, jadilah nagasari. Lalu tepung beras+ santan +gula merah+garam, jadilah bubur sumsum. Beberapa kue lain yaitu, carabikang, apem, kue lapis, lemper, dadar gulung, getuk, kemplang(jw) atau gemblong(sunda), utri, klepon, cenil, dan banyak lagi.

Ada juga jajanan yang selalu jadi favoritku yaitu tepo pecel dan lempeng gapit. Benar-benar nama jajanan yang "ndeso". Tapi aku suka... banget. Tepo adalah istilah lain dari lontong dlm bhs jawa (utamanya daerah asalku, ds Sidorejo kec Kebonsari kab Madiun), dimakan dengan pecel, enak bener... Kalau lempeng itu istilahnya sekarang krupuk puli (gendar, bhs sunda), di atasnya dibubuhi sedikit tauge dan sayuran yang dipotong kecil2 disiram sedikit bumbu pecel tutup lagi dengan lempeng, digigit kriukk..., gurih ada pedes-pedesnya, sedaap deh. Dulu waktu masih SD, aku harus ngantri panjang... untuk mendapatkan jajanan ini. Hmm...