monggo mampir...

Mari mampir di blog yang sederhana ini, tentang masak-memasak dan uplek-uplekan di dapur (pawon=bhs jawa)....

Kamis, 22 Oktober 2009

Rempeyek Udang

Untuk temen-temen yang pingin coba membuat sendiri, Dian Pranawati, Dik Dyah....ini lo kutuliskan tentang peyek udang yang udah ku-aplod ke facebook dulu itu.
Secara umum, membuat rempeyek itu susah-susah gampang. Gampang membuat adonannya tapi rada susah ngebentuknya, maksudnya menggoreng di wajannya, juga butuh waktu yang lumayan lama... jadinya kebanyakan pada lebih senang beli jadi aja, tinggal kriukk....tapi sayangnya, seperti kebanyakan makanan jadi, selalu ada penyedap rasa alias MSG nya. Karena itu, walau butuh waktu lama untuk membuat rempeyek, tetap saja aku membuatnya sendiri. Pingin coba bikin sendiri ? ni resepnya......
Bahan :
  • 250 gr tepung beras
  • 2 sdm tepung tapioka
  • 250 gr udang kecil
  • 1 btr telur
  • santan kurang lebih 1 gelas
Bumbu halus :
  • 3 siung bawang putih
  • 1 sdt ketumbar
  • 3 kemiri
  • garam
  • sedikit kencur kalau suka
Cara membuat :

- Campurkan kedua tepung dengan bumbu halus, telur dan santan, lalu masukkan udangnya
- Siapkan penggorengan dengan minyak yang banyak, kalau sudah panas sedang mulailah menggoreng rempeyek.
- Setelah matang, angkat, tiriskan.


Catatan :
  • Jaga api supaya tdk terlalu panas
  • Udang harus kecil
  • Jangan sekali-kali mencampurkan tepung terigu dalam adonan rempeyek, akan membuat peyek tidak renyah
  • Goreng di pinggir2 wajan ya... :)

Selasa, 13 Oktober 2009

Jajanan Masa Sekarang

"Bu.....Danish beli ciki lagi...!" lapor Brina. "Dan... jangan beli itu terus ya..., tu batuk terus ...."
Aku kuatir terus kalau anakku jajan sendiri ke warung, di sana adanya makanan ciki-cikian dengan berbagai rasa, keju, coklat, BBQ, ayam bakar, sapi panggang,... Lalu semacam wafer-waferan yang beraneka rasa pula. Ketika aku lihat komposisinya, wa...makin ciut hati ini, ini salah satunya, tepung tapioka, gula, penguat rasa, perasa barbeque,.....dst,... siapa yang tidak miris membaca komposisi makanan seperti itu?

Sekarang mari berpindah ke kue-kue kering yang dibuat pabrik; berbagai biskuit, wafer-wafer, kue-kue pabrik, ...lihat komposisinya, tidak ada yang bebas pengawet...! perasa buatan, pemanis buatan, pengawet, pewarna,... Ah itu kan masih dalam batas toleransi. Benarkah? Coba kita hitung berapa banyak jenis dan jumlah kue itu dikonsumsi anak kesayangan? Ngemil pagi 3 - 5 keping kue, jam 10an 3 keping lagi, siang-siang 4 keping lagi, malamnya ngemil lagi 6 keping kue. Sudah berapa saja tuh? bayangkan kalau semua cemilannya adalah kue2 pabrik itu, plus semacam ciki-cikian yang notabene isinya tepung plus bahan additif yang tidak aman, wah...

Karena itulah aku benar-benar memaksakan diri untuk mencegah anak-anakku dari makanan2 tersebut dengan membuatkan sendiri cemilan bagi mereka. Membuat makanan yang mereka sukai, pisang keju, martabak manis, martabak telur, kue kering, mi goreng, spagetti, donat, pizza,... apa saja yang mereka inginkan beli di warung, supermarket, ... aku berusaha membuatkan sendiri. Anak-anak sangat menyukai, bahkan ikut rame-rame membuat juga...

Kamis, 08 Oktober 2009

Jajanan Masa Kecilku

Pada masa kecilku, banyak sekali jajanan yang bisa dengan bebas dinikmati. Bahkan tanpa harus dipandu dan diawasi orangtua, aku bebas membeli cemilan2 tersebut.
Semua makanan tersebut dibuat dengan bahan asli; pisang, singkong, beras, tepung beras, tepung ketan, tepung kanji(tapioka), jagung, cincau, kelapa, santan, telur, gula pasir, gula merah(jawa atau aren)...dll. Dengan bahan asli, pembuatan secara tradisional, dengan cara yang sederhana, jadilah makanan ringan yang enak, segar, sedap dan disukai anak-anak. Apa saja itu?
Misalnya, tepung beras+santan+pisang+gula+garam, jadilah nagasari. Lalu tepung beras+ santan +gula merah+garam, jadilah bubur sumsum. Beberapa kue lain yaitu, carabikang, apem, kue lapis, lemper, dadar gulung, getuk, kemplang(jw) atau gemblong(sunda), utri, klepon, cenil, dan banyak lagi.

Ada juga jajanan yang selalu jadi favoritku yaitu tepo pecel dan lempeng gapit. Benar-benar nama jajanan yang "ndeso". Tapi aku suka... banget. Tepo adalah istilah lain dari lontong dlm bhs jawa (utamanya daerah asalku, ds Sidorejo kec Kebonsari kab Madiun), dimakan dengan pecel, enak bener... Kalau lempeng itu istilahnya sekarang krupuk puli (gendar, bhs sunda), di atasnya dibubuhi sedikit tauge dan sayuran yang dipotong kecil2 disiram sedikit bumbu pecel tutup lagi dengan lempeng, digigit kriukk..., gurih ada pedes-pedesnya, sedaap deh. Dulu waktu masih SD, aku harus ngantri panjang... untuk mendapatkan jajanan ini. Hmm...